Di Akun Instagram Siswi Medan yang Bentak Polwan Ternyata Bukan Putri Arman Depari. Inilah Penjelasannya!

Seorang siswi SMA di Medan bersikap arogan saat mobil dikendarainya dihentikan Polantas karena melanggar lalu lintas saat konvoi usai ujian nasional. Dia sempat mengancam polwan dan memakinya, bahkan mengaku sebagai anak dari Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Irjen Arman Depari.



Penelusuran terhadap siswi yang bernama Sonya Depari itu mengunggah foto melalui akun instagramnya @sonyadepari saat acara adat Tanah Karo 'Njunjungi Beras Piher' Arman Depari saat masih menjabat sebagai Kapolda Kepulauan Riau. Foto yang diunggah pada tanggal 8 November 2014 itu diunggah Sonya dengan caption 'Pauda' yang berarti Paman.

"Paudaa #kapoldabatam #kepulauanriau," tulis Sonya melalui akun instagramnya Kamis (7/4).

Usai sikap Sonya yang mengancam Polwan itu diberitakan sejumlah media nasional, pengguna instagram langsung mendadak memenuhi kolom komentar di foto tersebut. Salah satu komentar ditulis oleh akun bistok_mcp yang tampak heran karena mengetahui Arman Depari bukanlah ayah seperti yang dibilang Sonya saat mengancam Polwan yang hendak menertibkannya itu.

"Busettt. Pakuda nya doang nya. Hahahaa," tulis akun tersebut.

Sementara itu, akun dickiaritonang menilai hal yang wajar apabila Sonya menyebut Arman Depari sebagai ayahnya. "Oh Paudanya, iyalah uda seperti Bapaknya," tulis akun tersebut.

Selain itu, lewat akun instagramnya, selain masih duduk di bangku SMA, Sonya merupakan seorang model. Dia mengunggah kegiatannya saat sedang memenangkan lomba foto model maupun saat sedang lenggak lenggok di atas panggung.

Seperti diketahui, saat dikonfirmasi, Irjen Arman Depari telah membantah bahwa siswi tersebut adalah putrinya. "Tidak benar, saya tidak punya anak perempuan," kata Arman Rabu (6/4) malam.

Arman mengungkapkan, dia memiliki 3 anak dan semuanya berjenis kelamin laki-laki. "Anak saya semua laki-laki dan semua di Jakarta," ungkapnya.

hehehe, ternyata cuma ngaku-ngaku jadi putri dari Irjen Arman Depari. Makanya jangan suka menyalahgunakan kekuasan yang dimiliki keluarga kita.

Sumber : merdeka